Sekelompok
aktivis internet ‘menyerang’ beberapa situs pemerintah Tunisia sebagai
bentuk protes atas sensor berlebihan di negara Afrika Utara tersebut.
'Anonymous', yang belum lama ini juga menyerang sejumlah situs serta
layanan penentang WikiLeaks, kabarnya telah berhasil menutup situs resmi
pemerintah, bursa efek, serta beberapa situs lain.
"Sebagai tambahan, kami juga telah mengambil langkah untuk memastikan
setiap warga Tunisia bisa terhubung dengan internet secara anonym serta
mengakses informasi tanpa harus diketahui oleh pemerintah," demikian
pernyataan grup itu seperti dilansir Straits Times, Kamis (6/1/2011).
Grup tersebut mengklaim telah meluncurkan 'serangan' DDoS (distributed
denial-of-service) kepada situs-situs resmi pemerintah Tunisia, dimana
sejumlah besar komputer diperintahkan untuk memberatkan server situs
yang bersangkutan dengan trafik virtual, melambatkan layanan, atau
bahkan membuat situs tersebut offline sepenuhnya.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka terhadap tingkatan
sensor pemerintah Tunisia dalam aktivitas internet warganya. Selain
memblok situs para blogger yang berseberangan dengan pemerintah, sensor
juga diterapkan kepada situs seperti Flickr serta situs atau sumber
berita manapun yang menyebutkan Wikileaks.
Berdasarkan indeks kebebasan pers yang diterbitkan lembaga pengawasan
media, Reporters Without Borders, Tunisia memang menjalankan sensor yang
cukup ketat. Terbukti, Tunisia berada berada di peringkat 164 dari 178
negara yang sering melakukan sensor di dunia maya.
0 komentar:
Posting Komentar